Rabu, 25 Desember 2013

Mobil Listrik Mahasiswa yang Eksis Sepanjang 2013

Salah satu mobil listrik karya mahasiswa. (Foto: Prabowo/Okezone)


JAKARTA 
- Setiap tahun, kesadaran kaum muda terhadap sumber energi terbarukan terus meningkat. Tidak terkecuali sepanjang tahun ini. Civitas academica dari berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta di Tanah Air seakan berlomba untuk menghasilkan inovasi, terutama di bidang automotif.

Sejumlah kreasi mobil listrik ramah lingkungan pun lahir dari tangan mahasiswa. Tidak hanya menuai apresiasi positif dari negeri sendiri, beberapa mobil listrik para pemuda tersebut bahkan meraih sukses dan mendapat pengakuan di tingkat internasional.

Yuk, tengok deretan mobil listrik karya mahasiswa yang lahir maupun semakin eksis sepanjang 2013.

1. Easy CarAwal 2013, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali meluncurkan mobil listrik. Setelah sukses dengan Sapu Jagad, kini ITS memiliki mobil baru karya mahasiswa yang diberi nama Easy Car (EC) ITS. Penamaan EC terasa istimewa karena dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.

2. Semar-TFebruari 2013, prototipe mobil listrik city car berkapasitas empat penumpang itu berasal dari asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Namun, mobil yang dihasilkan oleh tim yang dikepalai Muhammad Nizam itu belum bisa dijadikan mobil listrik nasional karena belum memenuhi persyaratan jarak tempuh, yakni 120 km sekali jalan. Saat ini, mobil tersebut hanya mampu menempuh jarak 40 km satu kali jalan.

3. Sinosi
Tidak mau ketinggalan, pada Februari 2013, Universitas Jember (Unej) turut menghasilkan mobil listrik. Mobil karya mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Unej itu merupakan mobil listrik generasi kelima yang dikonsep seperti mobil sport. Inovasi terbaru itu diberi nama Sing Nomer Siji (yang nomor satu) atau disingkat Sinosi. Nama ini mengandung filosofi, dari mobil listrik terdahulu, konsep mobil ini merupakan yang terbaik dari sisi efisiensi dan kecepatan.

4. Garuda
Mei 2013, Mobil listrik karya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini bahkan berjaya di tingkat internasional, 2013 International Student Green Car Competition di Seoul, Korea. Dalam kompetisi yang memperlombakan empat kategori, yaitu acceleration, maneuverability, endurance performance,dan creative technology, Garuda UNY berhasil membawa pulang trophy kategori creative technologydan berhak membawa pulang uang satu juta won.

5. AristoMei 2013, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Tim Appate-62 meluncurkan mobil listrik generasi baru mereka, yakni Aristo. Mobil berkecepatan 200 km/kWh tersebut ikut berpartisipasi dalam Shell Eco-Marathon Asia 2013 di Sepang, Malaysia.

6. Jalak HarupatJuni 2013, mobil listrik karya tim Jalak Harupat Universitas Pasundan (Unpas) Bandung berhasil keluar sebagai juara pertama di Indonesia Electric Vehicle Competition (IEVC). Uniknya, selain memiliki kecepatan yang tinggi, mobil tersebut juga mampu digunakan sebagai mobil rekreasi karena desainnya yang menarik.

7. ArjunaNovember 2013, Arjuna merupakan produk mobil listrik teranyar dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam satu kali pengisian daya, karya 10 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri serta Jurusan Elektronika dan Instrumentasi (ELINS) UGM bisa melaju dengan jarak tempuh 30 km.

8. Keris EVNovember 2013, Universitas Indonesia (UI) meluncurkan mobil listrik yang mampu menempuh jarak 252 km/kWh. Capaian tersebut menempatkan Keris EV sebagai jawara pertama kategori prototipelistrik dalam Indonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) 2013.

9. Optimo 1
Menjelang Hari Jadi UB ke-50 pada November 2013, mahasiswa UB kembali meluncurkan inovasi di bidang automotif yang diberi nama Optimo 1. City car generasi pertama UB itu dikerjakan oleh 15 mahasiswa hanya dalam waktu satu bulan. Dalam kondisi baterai penuh, Optimo 1 mampu berjalan satu jam tanpa henti dengan kecepatan 40 kilometer (km) per jam.

Kreativitas mahasiswa dalam berinovasi di bidang transportasi ini mendapat dukungan dari pemerintah, seperti Kementerian BUMN dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk dana maupun penyediaan fasilitas pendukung industri automotif. Namun, untuk dapat berkembang pesat, mobil listrik juga turut membutuhkan peran serta dari pihak industri.



sumber : Margaret Puspitarini - Okezone

Tidak ada komentar:

Posting Komentar