Kamis, 25 Oktober 2012

Mobil Listrik
















SURABAYA - Komitmen Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk mendukung keberadaan mobil listrik terus ditunjukkan. Kemarin sore ia sengaja terbang ke Surabaya untuk menjajal mobil listrik jenis APV yang diproduksi PT Great Asia Link.
  
"Mobilnya enak, lancar," cetusnya sambil mengendarai mobil listrik Ravi berwarna putih. Namun, ia mengungkapkan mobil itu masih belum bisa siap diproduksi sebab akan ada beberapa bagian yang mesti dibenahi. Ia mengatakan akan ada dua varian lagi yang akan dikeluarkan perusahaan yang memiliki pabrik di Kedung Anyar, Wringin Anom, Gresik. Selain Ravi, akan ada mobil pick up Havi dan mobil city car Hivi.

Hingga akhir tahun ini, Dahlan mengatakan, ada lima jenis mobil listrik yang bakal keluar. Salah satunya mobil listrik mirip Ferrari yang direncanakan keluat minggu depan di Yogjakarta.

Mengenai kesiapan, pasar Indonesia menerima mobil listrik, dengan tegas ia mengatakan sudah siap. Mengingat saat ini kebutuhan bahan bakar sudah terlalu membengkak belum lagi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak yang masih ditarik ulur. "Biaya operasional mobil ini jauh lebih hemat," katanya. Dilihat dari segi harga, ia mengungkapkan akan diusahakan sama dengan mobil berbahan bakar minyak. Bahkan akan diusahakan lebih murah.

Manager Marketing and Sales PT Great Asia Link Haryanto Setiawan mengatakan perusahaannya akan terus berkomitmen untuk mengembangkan mobil listriknya. Ia yakin, prospek kedepan jenis mobil listrik sangat bagus. Mengingat, mobil jenis sama sekali belum tergarap di Indonesia. Padahal di beberapa negara maju seperti Belanda, market share mobil listrik mencapai 20 persen. "Mobil ini bisa menjadi alternatif, biaya operasionalnya 75 persen lebih hemat dibanding mobil biasa," terangnya.

Saat ini, lanjut dia, kelemahan mobil listrik masih ada pada batreinya. Sehingga pada tanjakan atau medan tertentu masih lemah. Namun secara perlahan, dengan terus mengupdate teknologi, ia akan terus memperbaikinya. Untuk mobil listrik Ravi, kapasitas baterainya bisa menempuh 120-160 kilometer dengan kecepatan 120 km/jam.

Haryanto menambahkan, dua tipe lain, yakni Havi dan Hivi saat ini masih dalam prototype. Direncanakan bisa selesai Desembet ini. Setelah semua bagian dirasa sempurna, pihaknya bakal memproduksi secara massal pada Maret 2013. Namun untuk tahap awal ia bakal memanfaatkan 25 persen dari kapasitas pabriknya yaitu sekitar 20 ribu unit per tahun. Secara penuh, pabrik PT Great Asia Pacifik bisa memperoduksi mobil listrik jenis manual 20 ribu unit per tahun sedangkan jenis matic 60 ribu unit per tahun.

sumber : jpnn.com

Senin, 22 Oktober 2012


Me Reset Lampu Indikator Timing Belt Kijang Diesel


Berikut langkah Me-Reset Lampu Indikator Timing Belt Kijang Diesel.



  1. Persiapkan alat yang dibutuhkan : Obeng (+)  panjang dan pendek
  2. Lepas / Bongkar dashboard dari dudukan nya. Melepas dashboard kijang diesel sangat mudahyai yaitu dengan melepas 6 skrup pengikat dibagian bawah dashboard dan 4 baut di dalam laci.
  3. Setelah 10 baut & skrup terlepas angkat sedikit dasboard, kemudian cabut / lepas bebrapa soket saklar / panel dari : Lampu fog, Electric mirror, Lampu Hazard, Wiper Belakang, Jam digital, Ligtter, indikator Alarm (jika ada).
  4. Angkat dashboard keluar. Lepas 4 skrup pengikat Spidoometer, Cabut Kabel kawat spidometer dan 3 soket spidometer.


5. Pindahkan skrup Reset ke lubang sebelah nya seperti pada foto dibawa













6. Spidometer siap di pasang kembali

Mobil Esemka ? Sido di produksi Opo Ora Yoooo....????


img


Jakarta - Ide mengembangkan Esemka tidak terhenti sampai di sini. PT Solo Techno Park (STP), selaku produsen mobil pun masih memiliki 2 model baru yakni model SUV dan pikap yang akan diproduksi massal pada 2013 mendatang.

Rencananya mobil tersebut akan dipajang di markas STP di Solo pada 10 November 2012.

"Sebenarnya kami masih punya dua model lagi yakni SUV lima penumpang dan pick-up. Rencananya akan kami pamerkan pada 10 November mendatang di Solo Techno Park," cetus Koordinator Pembelajaran Industri Kreatif di SMKN 2 Surakarta, Dwi Budhi Martono, kepada detikOto, Senin (22/10/2012).

Pria yang akrab disapa Toto ini menambahkan, dua model ini merupakan karya dari 33 anak SMK di selruh Indonesia. Lebih hebatnya lagi dua model ini sudah mendapatkan sertifikat uji tipe dan laik jalan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Nantinya akan kita produksi massal sama seperti Esemka Rajawali. Rencananya sih 2013," imbuhnya.

Toto membocorkan kalau SUV berkapasitas lima penumpang ini merupakan varian dari Esemka Rajawali tipe R2 atau merupakan generasi kedua dari Rajawali. "Kita belum bisa berbicara banyak terkait dua model baru ini. Sebab baru 10 November kia pamerkan di Solo," tandasnya.

Kemenperin Bantu Esemka Sejak 2009

Kementrian Perindustrian mengaku sudah mendukung Esemka sejak 3 tahun silam. Dukungan Kemenperin untuk Esemka salah satunya adalah berupa mesin kendaraan dan pelatihan untuk para siswa.

"Kita(Kemenperin) sudah banyak bantu sejak tahun 2009, melalui Solo Techno Park. Seperti untuk peralatannya, memberikan pelatihan-pelatihan, dan memperkenalkan komponen(komponen mobil), memberikan mesin," kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.

Dukungan untuk proses percepatan kegiatan produksi Esemka pun bakal diberikan asal STP terlebih dahulu mendaftarkan nama Esemka di Kemenperin.

"Mereka nanti akan memasukkannya dengan menggunakan nama PT Solo Manufaktur kreasi(SMK). Secara legal seperti itu. Dan karena Solo Techno Park punya Pemkot Solo, oleh sebab itu kami memberikan bantuannya kepada mereka, karena tidak mungkin lembaga pemerintah memberikan bantuan kepada PT SMK," ucap Budi.


sumberdetik.com